Tepat Tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memilik rencana besar untuk membeli sebuah unit kapal induk (kapal markas) dalam rangka memperkuat armada pengawasan terhadap praktik - praktik pencurian ikan (illegal fishing) yang sampai saat ini masih marak tejadi. Nantinya kapal induk tersebut akan didesain dengan memiliki sejumlah landasan untuk helikopter serta membawa beberapa speedboat dan juga Pusat pengendalian dan monitoring pengawasan KKP nantinya juga akan ditempatkan pada kapal induk ini.
Di sela-sela kunjungan kerjanya ke London Inggris, Susi Pudjiastuti bahwa Selain membeli kapal markas, nantinya KKP juga bakal beli 6 pesawat patroli serta 5 speedboat yang juga ditujukan untuk memperkuat armada pengawasan. Ibu Menteri menilai bahwa pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan merupakan salah satu kebijakan yang menjadi prioritas KKP saat itu. Kebijakan itu sendiri merupakan satu kesatuan beserta dengan kebijakan moratorium kapal eks asing juga kebijakan lain yang tujuannya untuk mengatur penangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia.
Menteri Susi berkeinginkan, nantinya ke depan hanya nelayan yang merupakan warga Indonesia yang boleh melakukan penangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia. Dengan demikian maka sumberdaya ikan yang ada akan lestari hingga anak - cucu.
Dalam upaya merealisasikan keinginan pembuatan kapal markas tersebut, menteri Susi melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan galangan kapal yang ada di Inggris dan juga Skotlandia pada tanggal 17-23 April 2016. Salah satu yang dikunjungi adalah Houlder, Ltd, perusahaan Inggris yang sudah berpengalaman kurang lebih selama 25 tahun dalam hal design dan engineering kapal serta transportasi laut. Pengimplementasinya nanti, houlder akan melakukan kerjasama dengan perusahaan galangan kapal dalam negeri. Hal ini ditujukan agar juga terjadi transfer teknologi untuk perusahaan galangan kapal dalam negeri untuk semakin maju, sehingga saat nya nanti bisa mandiri mebuat semuanya sendiri tanpa campur tangan asing.
Posting Komentar